Apa Saja Isi Tes Psikotes Kerja? Pahami Jenisnya agar Lolos

Memperoleh skor tinggi dalam tes psikotes kerja ternyata memberikan peluang besar untuk diterima bekerja. Selain seleksi administrasi dan wawancara dengan user maupun HRD, tes tersebut dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai calon karyawan.

Bagi Anda yang akan melakukan tes ini hendaknya mempersiapkan diri dengan baik. Pertanyaan yang terkesan mudah seringkali menjebak. Apalagi ada beberapa jenis uji psikologis dengan teknik menjawab berbeda.

Penjelasan dan Isi dari Tes Psikotes Kerja

Uji secara psikologis bagi calon karyawan cukup beragam. Suatu perusahaan bisa memadukan 3-4 jenis. Maka dari itu, Anda perlu mempelajari secara keseluruhan sebagai antisipasi. Tidak ada salahnya juga menanyakan kepada karyawan terdahulu.

1. Psikotes Kemampuan Verbal

Tim penyusun biasanya akan meletakkan jenis kemampuan verbal pada nomor pertama hingga 40 soal. Pertanyaan meliputi padanan kata, lawan kata, hubungan kata, dan korelasi makna.

Melalui tes ini perusahaan ingin mengetahui kemampuan kandidat karyawan dalam tata bahasa, sebab-akibat suatu permasalahan, serta menebak dan menghadapi suatu kondisi.

Contoh:

Lapar – Makan : Gelap – ……

  1. Putih
  2. Benderang
  3. Lampu
  4. Hitam

Tes tersebut menunjukkan hubungan kata antara lapar membutuhkan makan. Jadi, jawaban yang tepat adalah lampu (c) sebagai kebutuhan saat gelap.

2. Psikotes Logika Aritmatika

Tes psikotes kerja selanjutnya berupa deretan angka yang harus dipecahkan melalui operasi matematika. Mulai dari penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, persentase, atau pecahan angka.

Tujuan pertanyaan logika aritmatika adalah mengetahui kemampuan calon karyawan dalam memahami pola tertentu. Bagi Anda yang akan melamar posisi dengan jobdesk hitungan, biasanya akan mendapat jenis psikotes ini.

Contoh:

2 4 6 8 10 …..

  1. 14
  2. 12
  3. 18
  4. 20

Soal di atas menunjukkan pola perkalian secara berurutan, (2×2=4), (2×3=6), (2×4=8), (2×5=10). Jadi, jawaban yang tepat adalah 2×6=12 (b).

3. Psikotes Penalaran

Pertanyaan tes penalaran mempunyai kesamaan konsep dengan logika aritmatika. Hanya saja, media yang dipakai berupa gambar dan antar pertanyaan memiliki keterkaitan. Anda perlu berkonsentrasi penuh dalam memecahkan pola.

Tes psikotes kerja tentang penalaran dipakai untuk menakar kemampuan calon pekerja dalam mengambil keputusan dan menganalisis permasalahan.

4. Psikotes EPPS

Sedikit berbeda dari jenis sebelumnya, pada EPPS tidak ada jawaban salah atau benar. Anda hanya perlu menyelesaikan soal secara jujur dan sesuai dengan kepribadian. Maka dari itu, sebelum menjalani tes usahakan memahai jobdesk posisi yang dilamar.

Jawab pertanyaan EPPS secara tuntas untuk meyakinkan bahwa Anda merupakan kandidat yang cocok dengan budaya kerja perusahaan.

5. Psikotes Wartegg

Tes psikotes kerja satu ini terlihat sederhana, namun perlu teliti dalam memahami pola yang tersedia. Anda akan memperoleh kertas yang berisi 8 kotak dengan pola beragam. Instruksinya adalah lanjutkan gambar sesuai imajinasi dan kreativitas.

Gambar yang Anda tuangkan nantinya akan menjadi acuan menilai keuletan, cara beradaptasi, problem solving, dan sebagainya.

6. Psikotes Koran atau Pauli

Orang sering menyebutnya dengan psikotes koran karena berbentuk lembaran. Isinya berupa deretan angka 0-9 cukup banyak. Tugas Anda hanya menjumlah angka tersebut secara vertikal. Meski sederhana, namun cukup menguras tenaga dan membutuhkan konsentrasi.

Menjawab psikotes ini dengan benar akan menunjukkan kepada pihak perusahaan bahwa Anda tipikal yang mampu menghadapi tekanan.

7. Psikotes Gambar

Jenis psikotes kerja ini unik dan sederhana. Anda hanya diperintahkan menggambar pohon atau orang pada kertas HVS ukuran A4. Usahakan membuat secara detail dan proporsional.

Misal, apabila menggambar orang maka buatlah lengkap pada seluruh bagian (mata, hidung, mulut, jari, rambut, dan sebagainya). Besar dan kecilnya gambar bahkan memiliki arti tersendirii dari sisi psikologis.

Sementara untuk gambar pohon, buatlah lengkap dengan akar, batang, dahan, ranting, daun, hingga buah. Melalui psikotes ini pihak perusahaan ingin melihat tingkat stabilitas emosi, kejiwaan, serta ada atau tidaknya cacat kognitif.

Setiap jenis uji psikologis memiliki tolok ukur tersendiri. Ada yang mengharuskan menjawab dengan benar, ada yang cukup melalui kejujuran sesuai kepribadian. Maka dari itu, memahami berbagai cara penyelesaian tes psikotes kerja menjadi penting.