Metode Belajar Al Qur’an yang Sering Ada di Indonesia

Belajar Al Qur’an merupakan salah satu hal pertama kali yang dilakukan oleh umat islam semasa hidupnya, supaya bisa lebih dekat dengan agama. Hal tersebut karena di dalam kitab suci tersebut ada pedoman untuk menjalani kehidupan sehari-hari.

Karena bahasanya termasuk asing, maka proses mempelajarinya termasuk sulit untuk banyak orang. Hal tersebut membuat diperlukannya belajar Al Qur’an secara khusus supaya lebih cepat untuk dikuasai, sehingga lebih cepat untuk mempelajarinya.

Hingga sekarang ada banyak metode yang dapat digunakan oleh setiap orang dan akan terus berkembang. Metode tersebut selalu dibuat untuk dapat menyesuaikan dengan kemampuan dan kecenderungan belajar. Pada di artikel ini, kami telah menyiapkan beberapa metode untuk ditiru.

Metode Belajar Al Qur’an Efektif yang Dapat Digunakan

Saat ini ada beberapa metode efektif yang masih digunakan untuk membantu setiap orang untuk mempelajari kitab suci umat islam tersebut, yaitu:

1. Menggunakan Metode Qiro’ati

Metode Qiro’ati adalah cara yang dibuat oleh KH. Achmad Dahlan Zarkasyi tahun 1986 untuk membantu setiap orang untuk lebih mudah saat belajar Al Qur’an.

Prinsip dari cara ini adalah dalam penekanan untuk menguasai cara membaca dengan tratil, tajwid, serta makhorijul ketika proses pembelajaran.

Saat diciptakan, kurikulumnya dibuat dengan menyesuaikan kebutuhan para santri pada saat itu. Kurikulum itu tercipta menyesuaikan dengan tingkatan usia setiap santri.

Cara ini pun sudah banyak tersebar di berbagai daerah Indonesia. Bahkan juga sudah tersedia cabang-cabang resmi untuk memudahkan menguasai kitab suci tersebut dengan Qiro’ati.

2. Menggunakan Metode Iqra’

Belajar Al Qur’an melalui Iqra’ adalah salah satu cara terpopuler bagi masyarakat Indonesia, karena banyak lembaga pendidikan menggunakannya untuk membantu siswa. Hal tersebut juga terbukti dari mudahnya buku Iqra’ didapatkan pada berbagai toko buku.

Cara dengan Iqra’ ini dibuat oleh KH. As’ad Humam, tokoh yang foto atau profilnya tertera pada bagian sampul buku tersebut. Salah satu fakta unik untuk diketahui adalah bahwa KH. As’ad Humam merupakan murid dari penyusun teknik Qiro’ati, KH. Achamad Dahlan.

Meskipun hanya terdiri dari satu jilid atau satu buku saja, namun pada buku Iqra’ ini materinya sangat padat dan membantu. Anda dapat menemukan materi mengenai ejaan huruf hijaiyah, potongan kata pendek, serta juz ‘amma dari satu buku saja.

Karena singkat namun padat, banyak orang beranggapan bahwa buku ini sangat layak dan efektif untuk digunakan dalam proses pembelajaran.

3. Menggunakan Metode Tilawati

Cara dengan Tilawati ini adalah hasil susunan oleh sebuah tim di Surabaya pada tahun 2002 lalu. Anggota penyusunnya adalah Drs. H. Hasan Sadzili, Drs. H. Ali Muaffa dan kawan-kawan. Di mana dengan Tilawati ini citi khasnya adalah belajar Al Qur’an dengan menggunakan lagu rots.

Pada langkah ini diharapkan media lagu dapat membantu proses belajar lebih menyenangkan, namun tetap memperhatikan tajwid dan makhorijul huruf.

4. Menggunakan Metode Ummi

Cara ini hadir sejak tahun 2011 dan pendekatan dengan menggunakan bahasa ibu atau ummi. Di mana implementasi dari prinsip tersebut adalah menggunakan tiga strategi.

Strategi pertama dengan direct method atau dibaca langsung tanpa mengeja. Strategi kedua adalah dengan repetition atau mengulangi bacaan. Dan strategi terakhir adalah dengan affection atau kasih sayang dan ketulusan.

Langkah keempat ini diharapkan bisa membuat santri atau siswa bisa lebih cepat untuk menguasainya.

5. Menggunakan Metode An-Nahdliyah

Disusun tahun 1991 dan ciri khasnya adalah menggunakan tongkat kecil untuk penanda ketukan, sehingga para siswa dapat memahami tempo ketika membacanya dengan lebih tepat. Penyusunnya adalah KH. Munawwir Kholid dkk.

Selain lima cara belajar Al Qur’an di atas, masih ada langkah lainnya, sehingga Anda dapat mengeksplorasi dan memilih teknik paling cocok.